Tampilkan postingan dengan label mudah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mudah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 02 Agustus 2009

Cara mudah menjadi guru kreatif


(Refleksi Pelatihan Guru kreatif di Pangkalan Kerinci, Riau 3 Mei 2009)
Seorang guru di kelas saat bertugas membelajarkan siswa nya terkadang mempunyai berbagai macam kendala dan dilema. Keduanya bisa datang dari dalam guru itu pribadi, seperti masalah rumah tangga, keuangan sampai masalah pribadi atau datang dari sekolah tempat ia bekerja. Jika masalah datang dari sekolah tempat guru bekerja maka bisa ditebak masalah yang hadir antara lain, kurangnya sarana atau sumber belajar, teman kerja atau atasan yang tidak mendukung bahkan menjatuhkan, kurikulum yang terlalu banyak, siswa yang tidak ada motivasi belajarnya dan banyak masalah lain yang membuat guru tidak maksimal dalam mengajar.
Namun jika kita menggunakan kaca mata siswa dalam menilai proses belajar mengajar, maka akan kita dapatkan perspektif yang menarik. Buat mereka ternyata apa yang menjadi masalah buat guru bukan masalah buat mereka. Misalnya terlepas dari ketiadaan bahan atau alat belajar mengajar atau apapun masalah yang gurunya alami dan rasakan, siswa lebih memilih untuk melihat gurunya ramah dan membuat mereka merasa diterima. Berat sekali bukan?
Tantangan kita sebagai pendidik ternyata sangat berat tapi juga bisa menjadi sangat sederhana. Cukup menampilkan diri kita yang gampang tersenyum, peduli, perhatian, mau melontarkan lelucon sesekali dan yang penting menguasai bidang pengajaran kita maka cukuplah kita sebagai guru bagi siswa dan siswi kita. Dimata siswa kita adalah guru yang segalanya walaupun ada internet, games pembelajaran, sampai DVD pembelajaran sebagai alternatif sumber pengetahuan.
Kesimpulan itulah yang saya dapatkan saat menjadi fasilitator pelatihan menjadi guru kreatif di Pangkalan Kerinci Pelalawan Riau. Selama setengah hari saya bertemu dengan banyak guru hebat yang mengikuti pelatihan dengan penuh semangat dan dedikasi. Selama pelatihan berlangsung dengan cermat dan tekun saya mendengarkan mereka berpresentasi, berdiskusi, bermain, mengeluarkan ide-ide hebat sampai bersama menyanyi lagu yang membuat kita tambah bersemangat dalam berkarya dan berprofesi sebagai guru.
Para peserta yang datang sangat beragam dari guru SD, SMP, SMU, STM sampai konsultan pendidikan bahasa asing untuk karyawan. Kehadiran saya memang untuk berbagi sambil menyemangati memgenai apa yang dimaksud dengan menjadi guru kreatif, dan jalan apa yang ditempuh untuk mencapainya. Mengingat tidak mudahnya dan banyaknya hal yang merintangi. Tetapi dibalik itu semua dengan memilih untuk menjadi guru yang kreatif berarti kita dengan segala daya menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran, dan menggunakan kacamata atau perspektif mereka dalam melihat atau menilai seorang guru.
Lewat diskusi dan acara berbagi yang mengasyikkan akhirnya semua yang hadir dalam pelatihan menyetujui bahwa profil guru yang baik dan kreatif dalam perspektif siswa adalah;
Yang suka memberi inspirasi, dan tidak pernah membiarkan siswa mencapai dibawah hal yang semestinya bisa dan mampu dilakukannya
Membuat siswa merasa dirinya penting dan diterima.
Siswa merasa guru mengenalnya sebagai pribadi
Selalu ingin yang terbaik dari siswa
Punya selera humor
Menguasai bidang yang menjadi bidang pengajarannya dan selalu ingin meningkatkan pengetahuan mengenai hal yang menjadi mata pelajaran yang diembannya dan mengajarkannya dengan menarik.
Selalu mau mendorong siswa untuk mau menjawab diluar jawaban yang ada dibuku teks
Mengajarkan hal yang baru
Mendengarkan ide-ide siswa
Percaya diri
Seperti biasa disetiap pelatihan yang saya bawakan, banyak ide serta tips yang praktis yang bisa langsung dipraktekkan dikelas oleh guru-guru yang hadir. Dengan demikian sepulangnya dari pelatihan atau seminar, ada hal yang langsung bisa dipraktekkan bersama siswa dan guru pun menjadi lebih percaya diri dan yakin bahwa berubah menuju arah yang lebih baik tidak sulit yang dibayangkan.

Minggu, 19 Juli 2009

Cara Muda belajar Matematika



“Bagaimana cara belajar matematika yang benar?”“Belajar matematika adalah belajar hidup. Matematika adalah jalan hidup.”
Trachtenberg mempertaruhkan jiwanya menentang Hitler. Trachtenberg, setelah menyelami prinsip-prinsip matematika, menyimpulkan bahwa prinsip kehidupan adalah keharmonisan. Peperangan yang terus berkobar, menyulut kebencian tidak sesuai dengan prinsip-prinsip matematika. Matematika adalah keindahan.
Atas penentangannya ini, Hitler menghadiahi Trachtenberg hukuman penjara. Bagi Trachtenberg, perjara bukan apa-apa. Di dalam penjara, dia justru memiliki kesempatan memikirkan matematika tanpa banyak gangguan. Karena sulit mendapatkan alat tulis-menulis, Trachtenberg mengembangkan pendekatan matematika yang berbasis mental-imajinasi.
Seribu tahun sebelum itu, AlKhawaritzmi mengembangkan disiplin matematika baru: aljabar. AlKharitzmi beruntung hidup dalam lingkungan agama Islam yang kuat. Ajaran Islam, secara inheren, menuntut keterampilan matematika tingkat tinggi. Misalnya, Islam menetapkan aturan pembagian waris yang detil. Pembagian waris sistem Islam melibatkan banyak variabel matematis. Variabel-variabel yang beragam ini menantang penganut Islam – termasuk AlKhawaritzmi – untuk mencari pemecahan yang elegan.
Pemecahan terhadap sistem persamaan yang melibatkan banyak variabel ini membawa ke arah disiplin baru matematika: aljabar. AlKhawaritzmi menulis buku khusus tentang aljabar yang sangat fenomenal. Buku yang berjudul Aljabar ini menjadi panutan bagi matematikawan seluruh dunia. Sehingga nama AlKhawaritzmi menjadi dikenal sebagai Aljabar AlKhawaritzmi (Algebra Algorithm).
Sistem kalender Islam yang berbasis pada komariah (bulan, lunar) memberikan tantangan tersendiri. Penetapan awal bulan menjadi krusial di dalam Islam. Berbeda dengan kalender syamsiah (matahari, solar). Dalam kalender syamsiah, kita tidak begitu sensitif apa berbedaan tanggal 1 Juni dengan 2 Juni. Tetapi pada sistem komariah, perbedaan 1 Ramadhan denga 2 Ramadhan berdampak besar.
Itulah sebabnya, astronomi Islam dapat maju lebih awal. Astronomi memicu lebih berkembangnya teori trigonometri. Aturan sinus, cosinus, dan kawan-kawan berkembang pesat di tangan para astronom Islam waktu itu.
Ajaran agama Islam adalah jalan hidup. Untuk bisa melaksanakan ajaran Islam diperlukan matematika. Matematika menjadi jalan hidup.
Sehebat itukah peran matematika?Haruskah kita mengambil matematika sebagai jalan hidup?
Tidak selalu! Tidak semua orang perlu mengambil matematika sebagai jalan hidup. Tidak harus semua orang meniru AlKhawaritzmi dan Trachtenberg.
Beberapa orang belajar matematika hanya untuk kesenangan. Beberapa orang yang lain belajar karena kewajiban. Ada pula yang belajar matematika agar naik jabatan. Ada juga agar lulus UN, SPMB, UMPTN. Ada juga untuk menjadi juara.
Masing-masing tujuan, berimplikasi kepada cara belajar matematika yang berbeda. Misalnya bila Anda belajar matematika untuk kepentingan lulus UN, SPMB, UMPTN 2008 akan berbeda dengan belajar untuk memenangkan olimpiade matematika.
Matematika UN, SPMB, UMPTN 2008 hanya menerapkan soal pilihan ganda. Implikasinya Anda hanya dinilai dari jawaban akhir Anda. Proses Anda menemukan jawaban itu tidak penting. Jadi Anda harus memilih siasat yang cepat dan tepat.
Gunakan berbagai macam rumus cepat dalam matematika. Rumus cepat ampuh Anda gunakan untuk UN, SPMB, UMPTN. Tetapi rumus cepat matematika tidak akan berguna untuk olimpiade atau kuliah kalkulus kelak di perguruan tinggi. Anda harus sadar itu.
Contoh rumus cepat matematika yang sering (hampir selalu) berguna ketika UN, SPMB, UMPTN adalah rumus tentang deret aritmetika.
Contoh soal:Jumlah n suku pertama dari suatu deret adalah Sn = 3n^2 + n. Maka suku ke-11 dari deret tersebut adalah…
Tentu ada banyak cara untuk menyelesaikan soal ini.
Cara pertama, tentukan dulu rumus Un kemudian hitung U11. Cara ini cukup panjang. Tetapi bagus Anda coba untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman konsep deret. Rumus Un dapat kita peroleh dari selisih Sn – S(n-1) .
Cara kedua, sedikit lebih cerdik dari cara pertama. Kita tidak perlu menentukan rumus Un. Karena kita memang tidak ditanya rumus tersebut. Kita langsung menghitung U11 dengan cara menghitung selisihS11 – S10 = U11[3(11^2) + 11] – [3(10^2) + 10]= 3.121 – 3.100 + 11 – 10= 3.21 + 1= 64
Cara ketiga, adalah rumus matematika paling cepat dari kedua rumus di atas. Tetapi sebelum menerapkan cara ketiga, kita harus memahami konsepnya terlebih dahulu dengan baik.
Are you ready?Bentuk baku dari n suku pertama deret aritmetika adalahSn = (b/2)n^2 + k.nUn = b(n-1) + aa = S1 = U1
Anda harus pahami konsep di atas dengan baik. Cobalah untuk beberapa soal yang berbeda-beda. Tanpa pemahaman konsep yang baik, rumus cepat ini akan berubah menjadi rumus berat.
Dengan hanya melihat soal (tanpa menghitung di kertas) bahwaSn = 3n^2 + n
Kita perolehb = 6 (dari 3 x 2)a = 4 (dari S1 = 3 + 1)
U11 = 6.10 + 4 = 64 (Selesai)
Semua perhitungan di atas dapat kita lakukan tanpa menggunakan alat tulis. Semua kita lakukan hanya dalam imajinasi kita. Ulangi beberapa kali. Anda pasti akan menguasainya dengan baik.
Trik untuk menguasai rumus cepat matematika adalah kuasai pula rumus standarnya – rumus biasanya. Dengan menguasai dua cara ini Anda akan semakin terampil menggunakan rumus cepat matematika.
Bagaimana pendapat Anda?
Salam hangat….Selamat berjuang Kawan!
(agus Nggermanto; pendiri APIQ)*ingin lebih kreatif? silakan kunjungi tulisan saya yang lain.APIQ: Inovasi Pembelajaran Matematika. APIQ membuka program kursus matematika kreatif yang mengembangkan kecerdasan anak dengan cara fun, gembira, dan mengasyikkan serta lebih cepat. APIQ menumbuhkan motivasi belajar anak dengan pendekatan Quantum Learning, Quantum Quotient, dan Experiential Learning. Berbeda dengan pendekatan metode pendidikan atau pembelajaran matematika yang pada umumnya menempatkan aljabar sebagai fundamental, APIQ justru menempatkan aritmetika sebagai fundamental utama matematika. Pendekatan aritmetika menjadikan matematika lebih konkret tidak abstrak seperti aljabar. APIQ mempelajari matematika secara utuh dari aritmetika, aljabar, geometri, statistik, kalkulus, dan lain-lain. APIQ menyiapkan program untuk anak usia 4 tahun (TK), SD, SMP, SMA, sampai lulus SMA (preuniversity). APIQ membuka peluang bagi Anda yang berminat membuka cabang franchise. Anda dapat menghubungi APIQ di apiq.wordpress.com atau (022) 2008621 atau 0818 22 0898 atau quantumyes@yahoo.com . APIQ berasal dari kata Aritmetika Plus Inteligensi Quantum.
Template Design by faris vio